Sabtu, 28 Agustus 2010

Ibu kota Kebumen Pindah ke Gombong

Coba bandingkan antara kota Gombong dan Kebumen. Keramaiannya?

Gombong jelas lebih ramen dan hidup dibandingkan Kebumen. Bisa dikatakan kebumen malah mati. Nek wektu wengi apa maning. Warung kopi nang Kebumen bisa dibilang tidak ada. Arep madang bae, nek wis jam rolas, nang kebumen bingung. Paling sing ana nang Koplak Dokar. Nang liyane?

BIngung, bungung….

Coba nang Gombong. Ramen terus. Dua puluh empat jam. Kencot jam pira bae, tetap ana bakul. Pilihane ya akeh. Ora kebingungan dibandingkan nang Kebumen. Pokoke, Gombong lebih oke dibandingna kebumen.

Yakin lah…

Nek ora percaya, silahkan dilihat sendiri. Nikmatilah kedua kota itu, dan bandingkan. Mana yang layak sebenarnya jadi kota kabupaten? Kebumen-kah? Atau Gombong kah?

Sepertinya Gombong yang pantas jadi kota Kebupaten. Bukan Kebumen. Jadi, kotanya boleh Kebumen, tapi kabupatennya Gombong….

Dan kalau mau jujur, para kondektur bus pun lebih sering menyebut gombong dibandingkan Kebumen….

Mungkin, salah satunya cara bikin Kebumen lepas dari kemiskinan dengan cara memindah kota kabupatenya, dari Kebumen menuju Gombong…..setujukah? He he he heh…(www.wongbumen.info)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar